selamat datang.. mari share segala informasi ^^

Sabtu, 26 Maret 2011

semangat Raaaaaaaaaa (^__^)/

Hari ini, 26 Maret 2011, hari yang berbahagia untuk teman-teman seperjuangan saya di kampus. setelah bertahun-tahun mengemis ilmu di perguruan tinggi, tiba saatnya untuk wisuda. senang sekali melihat mereka wisuda, meski itu bukan wisudaku. iri? tentu saja.. ingin sekali diriku memakai toga ditemani keluarga tercinta. bisa kubayangkan kebahagiaan para mahasiswa yang telah "bebas" dari masa studinya. lalu segera -setelah itu- mengabdi kepada masyarakat dan membahagiakan keluarga. hu..hu.. hu.. mupeng banget @_@

masa-masa akhir studi begitu penuh perjuangan. ide, kreatifitas dan keuletan sangatlah dituntut untuk merampungkan skripsi. hanya terkadang saya berfikir, setelah melakukan penelitian dengan berbagai prosedur yang ada, apakah skripsi hanya dijadikan sebuah buku hasil penelitian yang digunakan untuk rujukan referensi tanpa ada manfaat lain? padahal penelitian yang dilakukan mahasiswa sangat beragam dan sangat bermanfaat. contohnya pada program studi pendidikan, beberapa mahasiswa melakukan penelitian pengembangan bahan ajar. ada yang berupa alat peraga pembelajaran dan berbagai variasi bahan ajar dari yang wajib sampai penunjang. pernah saya bertanya kepada salah seorang teman saya yang melakukan penelitian tentang pengembangan bahan ajar berupa buku, "mel, nanti buku yang kamu hasilkan trus buat apa ya? apa cuma skripsi tok ga ada tindak lanjut gitu? meli pun menjawab, "ya.. gak tau juga ra, meli juga bingung. tapi kalo dari dosen pembimbing sih ngusulin untuk kerja sama dengan penerbit". nah kan,, ternyata sebagian besar juga bingung skripsi yang sudah dibuat untuk apa. mungkin memang selama ini hanya menjadi syarat lulus mahasiswa saja. maklum mengerjakannya juga karena ingin segera lulus :D hahay

tapi ada juga mahasiswa yang berharap penelitiannya bisa bermanfaat banyak bagi masyarakat. contohnya saya, hehe (narsis mode on). penelitian yang saya lakukan tentang pengembangan bahan ajar. maklum saja, jurusan tidak lagi menganjurkan penelitian tindakan kelas. alasan mereka sudah banyak yang meneliti tahun-tahun sebelumnya. penelitian pengembangan bahan ajar merupakan penelitian yang membuat atau memodifikasi suatu bahan ajar. media yang dipilih bisa bermacam-macam; visual, audio atau audiovisual. intinya mahasiswa membuat produk yang dapat digunakan dalam pembelajaran untuk guru maupun siswa. Andai saja produk-produk yang dihasilkan dapat dibuat hak patennya lalu diperbanyak untuk masyarakat, pasti akan berguna sekali untuk pendidikan. 

nah bahasanku jadi banyak begini kan :D intinya semangat raaaaaaaaaaaa! semangat teman-teman yang sedang berjuang dalam penelitian ^-^/ pasti sangat senang membayangkan kelulusan. membayangkan wisuda dan dapat bekerja untuk menerapkan ilmu yang kita dapat. selanjutnya silahkan meneruskan rencana hidup Anda :D gambatte kudasai!! ayo berjuang lebih lagi!! GAMBARU kawan!!

[+/-] Selengkapnya...

Minggu, 13 Maret 2011

20 tahun lagi.. semoga kalian masih ingat…


Hari itu pak zul, dosen kimia organik lanjutan ku menjelaskan materi tentang macam-macam pemutusan ikatan pada senyawa organik. Pada awal pelajaran ia berkata, saya harap kalian sudah lupa materi ini, jadi tepatlah jika saya mengulang materi ini. Ada berberapa jenis pemutusan ikatan yang dapat terjadi pada senyawa organik. yang pertama, pemutusan ikatan senyawa homolitik (senyawa yang sama penyusunnya). contohnya pemutusan ikatan A dengan A.

A dengan A adalah pasangan suami istri.
A1 : saya rasa kita sudah tidak cocok saya ingin kita berpisah saja dan mengambil jalan masing-masing.
A2 : Oke, kalau itu maumu, tapi saya ingin harta gono-gini dibagi rata. bagaimana?
A1 : Setuju. kita punya 2 elektron, kalau begitu satu untukmu dan satu untuk ku. deal?
A2 : Deal :)

maka jadilah masing-masing atom membawa satu elektron, sehingga mereka menjadi radikal bebas.
A-A  --> •A + •A

jenis pemutusan ikatan yang kedua adalah pemutusan ikatan heterolitik (senyawa yang berbeda atom penyusunnya). Contohnya pemutusan ikatan A dengan B.

A : Saya mau kita cerai! saya sudah tidak nyaman bersama kamu!
B : Kalau memang kamu sudah tidak betah bersamaku, tidak ada lagi yang bisa saya lakukan…
A : Tapi saya ingin semua harta jadi milik saya.
B : Ambilah elektron milikku… tinggalkan aku seorang diri…

jadilah A membawa eletron milik B, sedangkan B kekurangan elektron.
A-B  --> A-  +  B+

Dari dua jenis pemutusan/pemecahan ikatan, saya bisa bercerita banyak. Tentang karakter ikatan yang rupanya mirip juga dengan manusia. Dua puluh tahun lagi, semoga kalian masih ingat apa yang saya ajarkan.

Saya kagum dengan dosenku ini. Dia mengajarkan kimia dengan metode bercerita. Seolah-olah senyawa-senya itu seperti manusia yang punya kehidupan. Sehingga sesuatu yang abstrak dapat kami mengerti dengan mudah. Gracias…

[+/-] Selengkapnya...

Minggu, 27 Februari 2011

Kisah ibu kodok dan anak kodok


Anak kodok: Ibuuu gelap sekali aku takut (sambil bersembunyi dibelakang ibunya).

Ibu kodok: Tenang nak.. Gelap itu pertanda baik untuk qt.

Anak kodok: Ibuuuuu cahaya apa itu.. a.. aku takut skali..

Ibu kodok: Itu kilat nak, jangan takut.

Anak kodok: aaaaaa.. Ibuuu suaranya menakutkan sekali (ia memeluk ibunya).

Ibu kodok: Tenanglah nak, sebentar lagi akan datang yang kita tunggu.

Lalu turunlah rintik2 hujan...

Anak kodok: horeee hujan turun.

Ibu kodok: nah.. lihatlah.. Hujan datang setelah gelap yang mencekam, kilat yang menakutkan dan petir yang menggelegar nak.. seperti itu pula kehidupan. masalah.. kesulitan.. kerja keras.. semua itu adalah awal untuk memulai kesuksesan.

[+/-] Selengkapnya...

Taufik Ismail : Ulang Tahunku

1
Seminggu lalu
datanglah undangan
untuk kami anak-anak penghuni panti asuhan
diantarkan seorang ibu
dan anak gadisnya.

Sekolahnya kira-kira di SMA
mereka naik Corolla biru

dari pakaian, cara bicara dan perilaku
kelihatan tamu ini orang gedongan
golongan yang hidup lebih dari kecukupan.

Mereka mengundang
anak-anak panti asuhan
untuk ikut acara ulang tahun
Rebo jam tujuh malam.

Dan berangkatlah kami pada waktu yang ditentukan
berjumlah dua puluh tiga, termasuk bapak dan ibu asrama
jalan kaki bersama, karena jaraknya cuma terpisah sepuluh rumah saja.

Rombongan disilakan masuk dengan ramah
dan anak-anak berusaha duduk di belakang-belakang saja
tapi disuruh berbaur dengan tamu-tamu lainnya
para remaja belasan tahun
mereka sehat-sehat, harum-harum
berbaju mahal dan tembem-tembem pipinya

saya berjuang melawan sifat minder saya
duduk di tengah ruang tamu yang luas.
Di atas karpet bersila, pegal dan canggung
di antara jajaran barang antik dan macam-macam perabotan
di bawah lampu kristal bergelantungan.

Tapi alangkah aku jadi heran
tidak ada acara potong kue dan tiup lilin
tidak ada tepuk tangan mengiringi
lagu Hepi-Bisde-Tuyu Hepi-Bisde-Tuyu.

2

Lalu seorang remaja membaca
Surah Luqman dengan suara amat merdunya
dan suaranya berubah jadi untaian mutiara
yang berkilauan jadi kalung di leher pendengarnya.
Kemudian

Lia yang berulang tahun
berpidato sangat mengharukan
dalam acara seperti ini
bukan saya yang jadi pusat perhatian
diperingati atau dihargai
tapi mamaya, mama kita
ibunda kita dan ayahanda.

Ibunda dan ayahanda
pusat perhatian kita.

Hari ini, enam belas tahun yang lalu
mama melahirkan saya
posisi saya sungsang
saya terlalu besar
jadi mama harus sectio caesaria
mama dibedah,berdarah-darah
seluruh keluarga khawatir dan berdoa

di luar ruang operasi
duduk menanti berita
dalam kecemasan luar biasa

tapi alhamdulillah
kelahiran selamat
walaupun mama sangat menderita

Sekarang ini, enam belas tahun kemudian
ulang tahun saya dirayakan
saya pikir, tidak logis saya jadi pusat perhatian
harus mama yang jadi pusat perhatian
mama. Bukan saya

saya pikir, tidak logis saya minta kado
harus mama yang diberi kado
Anak gadis itu berhenti sebentar
dia sangat terharu
kemudian dia mengambil sebuah bungkusan
kertas berkilat, diikat pita berbentuk bunga.
Mama
terima kasih mama, terima kasih

mama telah melahirkan
saya dengan susah payah
mama menyabung nyawa
berdarah-darah.
Persis malam ini, 16 tahun yang lalu
terimalah rasa terima kasih ananda
tidak seberapa harganya.

Mamanya berdiri
terpukau pada kata-kata anak gadisnya
terharu pada jalan pikirannya
yang dia tak sangka-sangka
dia langsung memeluk anaknya
terguguk-guguk menangis
keduanya tersedu-sedu
hadirin menitikkan air mata pula
suasana mencekam terasa
dan hening agak lama

3

Kemudian kakak pembawa acara berkata
para hadirin yang mulia
ini memang kejutan bagi kita
karena dengan tahun yang lalu
acara ini berbeda

Lia tidak mau tiup lilin jadi acara
karena ditemukannya di ensiklopedia
Manusia di Zaman Batu di Eropah
percaya pada kekuatan nyala lilin, begitu tahayulnya
bisa mengusir sihir, roh jahat, leak dan memedi
begitu katanya termasuk si jundai, setan, hantu, kuntilanak dan gendruwo.
Dan itu berlanjut ke zaman Romawi kuno
lalu dikarang lagi
berikutnya superstisiya
itu apabila lilin-lilin itu sekali tiup nyalanya semua mati.
Maka akan terkabul apa yang jadi cita-cita di dalam hati.
Lia tidak mau acara ulang tahunnya
oleh tahayul jadi bernoda acara yang ditentukan oleh budaya jahiliah zaman purbakala.

Katanya: “Kok tiupan nyala 16 lilin bisa menentukan nasib saya?
Allah yang menentukan nasib saya.
Sesudah kerja keras saya
saya tidak mau dibodoh-bodohi tahayul
walaupun itu datangnya dari barat atau pun timur juga.

Saya tidak mau dibodoh-bodohi budaya mereka
minta kado dari papa dan mama
minta kado dari keluarga dan
kawan-kawan saya.
Saya tidak mau cuma jadi kawanan burung kakak tua
burung beo yang pintar meniru adat Belanda dan Amerika
dalam acara ulang tahun kita
begitu katanya.

Sesudah bertangis-tangisan dengan ibunya
berkatalah yang berulang tahun itu
Hadiah paling saya harapkan dari kalian adalah
doa bersama sesudah hamdalah dan shalawat
karena saya ingin jadi anak yang baik laku
jadi perhiasan di leher ibuku
jadi penyenang hati ayahku
rukun dengan kakak-kakak dan adik-adik
kubertegur-sapa dengan semua tetangga
dan kelak ketika dewasa berguna bagi Indonesia.

4

Anak yatim piatu yang mendapat undangan itu
lihatlah bersama kawan-kawannya
disilakan makan bersama-sama
dengarlah kisah kesannya.

Kini, dalam acara makan kunikmati nasi beras Rajalele yang putih gurih
dendeng tipis balado, ikan emas panggang dan udang goreng,
besar dan gemuk-gemuk
belum pernah aku memegang udang sebesar itu.
Di asrama ikan asin dan tempe seperti nyanyian yang nyaris abadi
kadang-kadang makan pun cuma sekali sehari.

Ketika kulayangkan pandangku ke depan
kulihat tuan rumah yang baik hati itu bapak dan ibu itu
berdiri bersama Lia anak gadisnya berbicara amat mesranya.

Kubayangkan ayahku almarhum
mungkin seusia dengan bapak ini
beliau meninggal ketika umurku setahun.

Kubayangkan ibuku almarhumah
wafat ketika aku kelas enam SD
mungkin seusia pula dengan ibu itu.
Tidak pernah aku merayakan ulang tahunku
Tidak pernah.
Semoga sorga firdaus jua
Bagi ibu bapakku

Panas mengembang di atas pipiku
tak tertahan
titik air mataku.

Taufik Ismail, 2007 

[+/-] Selengkapnya...

Antara Ibu, Anak, dan Burung Gagak

Pada suatu petang, seorang tua bersama anak mudanya yg baru menamatkan pendidikan tinggi duduk berbincang-bincang di halaman sambil memperhatikan suasana di sekitar mereka. Tiba-tiba, seekor burung gagak hinggap di ranting.

Si Ibu lalu menuding jari ke arah gagak sambil bertanya, "Nak, apakah benda itu?"
"Burung Gagak", jawab si anak.
Si Ibu mengangguk-angguk, namun sejurus kemudian sekali lagi mengulangi pertanyaan yg sama.
Si anak menyangka Ibunya kurang mendengar jawabannya tadi, lalu menjawab dengan sedikit kuat, "Itu burung gagak, Ibu!!"
Tetapi sejurus kemudian si Ibu bertanya lagi pertanyaan yang sama.
Si anak merasa agak keliru dan sedikit bingung dengan pertanyaan yang sama diulang-ulang, lalu menjawab dengan lebih kuat,
"BURUNG GAGAK!!!" Si Ibu terdiam seketika.
Namun, tidak lama kemudian, sekali lagi sang Ibu mengajukan pertanyaan yang serupa hingga membuat si anak hilang kebaran dan menjawab dengan nada yg kesal kepada si Ibu,
"Itu gagak, Ibu!"
"Ibu! Saya tak tau Ibu paham atau tidak. Tapi, sudah 5x Ibu bertanya soal hal tersebut dan saya sudah juga memberikan jawabannya. Apa lagi yang Ibu mau saya katakan??? Itu Burung Gagak, Burung Gagak, Ibu!!"
kata si anak dengan nada yg begitu marah.

Si Ibu lalu berjalan menuju ke dalam rumah meninggalkan si anak yang kebingungan.
Sesaat kemudian, si Ibu keluar lagi dengan sesuatu ditangannya.
Dia mengulurkan benda itu kepada anaknya yang masih geram dan bertanya-tanya.
Diperlihatkannya sebuah diary lama.
"Coba kau baca apa yang pernah Ibu tulis dalam diary ini", pinta si Ibu.
si Anak setuju dan membaca paragraf yang berikut :

Hari ini, aku di halaman melayani anakku yang genap berumur 5tahun. Tiba-tiba, seekor gagak hinggap di pohon berhampiran. Anakku terus menunjuk ke arah gagak dan bertanya, "Ibu, apa itu?" Dan aku menjawab, "Burung gagak sayang".
Walau bagaimanapun, anakku terus bertanya soal yg sama, dan aku menjawab dengan jawaban yang sama. Sehingga 25x anakku bertanya demikian, dan demi rasa cinta dan sayangku, aku terus menjawab untuk memenuhi perasaan ingin tahunya. Aku berharap hal ini menjadi suatu pendidikan yang berharga untuk anakku kelak.

setelah membaca diary tersebut, si anak memandang wajah si Ibu yanga kelihatan sayu.
Si Ibu perlahan berkata, "Hari ini, Ibu bertanya kepadamu soal yang sama sebanyak 5x, dan kau telah hilang kesabaran serta marah".
seketika si anak itu menangis dan bersimpuh di kedua kaki ibunya memohon ampun atas apa yang telah ia perbuat.

**Jagalah hati dan perasaan kedua orang tua Anda, hormatilah mereka. Sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangimu di waktu kecil**

[+/-] Selengkapnya...